|
Google.com
|
Pada pertengahan Juni 2020
muncul berbagai kabar dan desas-desus yang menyebutkan bahwa telah ditemukan
obat untuk penderita COVID-19. Namun, entah itu merupakan suatu kebenaran atau
tidak. Hal itu dikarenakan munculnya hanya di laman-laman berita dan tidak
disampaikan secara resmi baik oleh badan kesehatan resmi seperti WHO atau
Kementrian Kesehatan. Hal itu akhirnya menimbulkan sebuah tanda tanya yang
sangat besar. Apakah obat ini benar-benar efektif untuk pasien COVID-19 atau
tidak?
Apasih obat yang diberitakan?
Obat yang dikabarkan sebagai obat
untuk pasien COVID-19 adalah Dexamethasone. Obat ini bukan merupakan obat baru
di dalam dunia medis karena sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Obat ini
termasuk kedalam golongan obat kortikosteroid yang bekerja untuk mengurangi
reaksi inflamasi/peradangan, reaksi alergi bahkan sebagai pengobatan untuk
penderita autoimun. Namun, untuk efektivitas obat sebagai obat utama untuk
pasien COVID-19 masih menjadi suatu pertanyaan.
Lantas mengapa sehingga muncul pemberitaan bahwa dexametason ampuh menyembuhkan COVID-19?
Menurut penulis sendiri sepertinya
itu merupakan suatu headline yang hanya digunakan untuk mengundang traffic.
Meningkatkan jumlah kunjungan pada laman-laman kanal berita yang ada di
internet. Hal itu bukanlah suatu kesalahan pembuat berita. Namun, akhirnya
dapat menjerumuskan orang-orang yang kurang memahami makna dari berita ini.
Benarkah bahwa dexametason digunakan untuk COVID-19?
Jawabannya adalah benar. Mengapa?
Karena asal muasal timbulnya berita ini berasal dari pernyataan peneliti
inggris yaitu Oxford University pada bulan Juni yang menyatakan bahwa
"dexamethasone mengurangi angka kematian hingga 1/3 pada pasien COVID-19
yang memburuhkan perawatan dengan ventilator dan 1/5 pada pasien COVID-19 yang
membutuhkan oksigen tambahan dalam perawatannya".
Nah, dari pernyataan ini kita harus pahami bahwa:
1. Dexamethasone memang digunakan pada pasien COVID-19
2. Dexamethasone memang dapat mengurangi angka kematian akibat COVID-19
3. Dexamethasone digunakan pada pasien COVID-19 dengan alat bantu pernapasan
Pada pasien COVID-19 seperti
diketahui bahwa menyerang paru-paru sehingga penderitanya mengalami penumpukan
cairan di paru (edema paru) dan mengganggu pembentukan selaput hyalin yang
berfungsi sebagai alat pembantu pernapasan. Hal inilah yang menyebabkan pasien
mengalami sesak napas sampai komplikasi menjadi Acute Respiratory Distres
syndrome (ARDS) atau gagal napas.
Dexamethasone merupakan
obat anti inflamasi/peradangan. Mekanisme kerjanya adalah mencegah kerusakan
paru akibat peradangan yang dilakukan oleh COVID-19 yang sudah mengalami sesak
napas dan dexamethasone tidak efektif untuk COVID-19 gejala ringan. Namun,
dengan tingkat keberhasilan penggunaan dexamethasone pada pasien COVID-19 berat
yang masih rendah. Dirasakan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai ini.
Mengenal dexamethasone di masyarakat dikutip dari Kompas.com
|
Kompas.com
|
Dapatkan Dexamethasone digunakan untuk gejala batuk dan pilek ringan?
Alangkah lebih baiknya obat
dexamethasone hanya digunakan untuk kondisi-kondisi yang seharusnya dan tidak
digunakan untuk gejala batuk pilek ringan. Apalagi sampai masyarakat
beranggapan bahwa dexamethason dapat mencegah COVID-19. Untuk penggunakan dexamethasone
harus dalam pengawasan dokter karena efek samping luas yang harus di kontrol.
Salah satu efek yang berbahaya adalah dapat menyebabkan penurunan imunitas
tubuh. Yang mana saat masa pandemi ini tubuh kita harus benar-benar dijaga agar
kondisinya tidak menurun.
Sedikit ulasan yang penulis
sampaikan. Alangkah bijaknya jika dalam sebuah headline penulisan berita tidak
mengandung kata-kata yang ambigu. Masyarakat harus lebih paham dan membaca
berita secara tuntas, agar tidak timbul kesalahan yang menimbulkan kerugian
baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
~Let's Get Healthy~
Referensi
Detikhealth (2020). Harga Dexamethasone, Obat Yang Disebut Ampuh Sembuhkan Pasien Virus Corona
Kompas.com (2020). Dexametason Diklaim Ampuh Untuk COVID-19, Ini Imbauan IDI
Kompas.com (2020). Obat Dexamethasone Diklaim Ampuh Sembuhkan Pasien Corona, Tapi Ada Efek Sampingnya
University of Oxford (2020). Dexamethasone Reduces Death in Hospitalised Patients with Severe Respiratory Complications of COVID-19.
No comments:
Post a Comment