Tuesday, December 17, 2019

Penanganan Pertama Tersedak Pada bayi


Pada awal Bulan Desember tahun 2019, Penduduk Indonesia di buat kaget dan heran dengan pemberitaan tentang seorang bayi meninggal akibat tersedak pisang. Diawali dari pemberitaan di salah satu kanal berita, kemudian masuk dan menyebar ke seluruh media sosial. Akhirnya menimbulkan pertanyaan siapa yang salah? Apakah ibunya? Apakah bapaknya? Apakah petugas kesehatan? Apakah petugas RT/RW? Apakah tetangga? Apakah bayinya sendiri? Atau pisangnya?



Tak perlu menyalahkan pihak-pihak tersebut. Mari kita ambil hikmah dan pelajaran dari kasus tersebut.
Kronologi kejadian bermula dari saat malam hari, Ny. Y mencoba memberi makan bayi nya yang baru berusia 40 hari. Ny. Y melihat bayi nya lahap memakan pisang saat suapan pertama dan kedua. Kemudian saat suapan berikutnya timbul tanda-tanda tersedak dan sulit bernapas. Ny. Y panik dan membawa bayi nya ke Puskesmas terdekat. Namun, petaka terjadi dan bayi Ny. Y sudah tak tertolong. Menurut hasil visum di dapatkan penyebab kematian merupakan asfiksia karena sumbatan jalan napas akibat pisang. (sumber: detik.com)
Innalillahi wainna ilaihi rajiun 


Mari kita kaji penyebabnya:
  • Bayi berusia 40 hariBayi berumur 40 hari harusnya masih mengkonsumsi ASI murni tanpa makanan tambahan sampai umur 6 bulan, dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI.
  • Tingkat pengetahuan kurang Bisa di lihat dari kronologi kejadian. Tapi kita tidak boleh menyalahkan siapapun. Mari kita introspeksi diri sendiri. Mari saling sharing informasi tentang tata cara asuh bayi yang baik dan benar.
  • Penanganan pertama saat tersedak yang terlambatKurangnya pengetahuan atau pengenalan tentang penanganan pada bayi yang tersedak sehingga penanganan yang terlambat menyebabkan masalah lebih berat.



Solusi :
Satu solusi yang paling utama adalah dengan memberikan edukasi bagi masyarakat secara luas terutama untuk para orang tua yang baru mempunyai anak tentang tata cara pemberian makanan pada bayi dan penanganannya saat tersedak. Semua elemen harus terlibat dan mendukung terutama pemerintah daerah dan pusat kesehatan masyarakat terdekat sebagai garda terdepan.
Berikut merupakan panduan pemberian makanan untuk bayi. Diharuskan mengikuti panduan ini karena sudah disuaikan dengan umur dan respon tubuh bayi.


Apabila saat memberi makan bayi mengalami tersedak kenali tanda-tanda sumbatan jalan napas. Sumbatan jalan napas dibagi 2 :
  • Sumbatan jalan napas sebagian : menangis kuat, batuk, bersuara, tanda kebiruan belum ditemukan. Jika sumbatan jalan napas sebagian, maka cukup lakukan rangsang batuk. Untuk membantu mengeluarkan benda asing.
  • Sumbatan jalan napas total         : tidak menangis, tidak bersuara, tanda kebiruan muncul pada bibir atau tangan dan kaki. Jika sumbatan jalan napas total, langkah utamanya adalah......

JANGAN PANIK!!! SEGERA MENCARI PERTOLONGAN!!!
Posisikan bayi seperti gambar (BLOW BACK)


BLOW BACK
  • Penolong menelungkupkan bayi, dengan posisi kepala lebih rendah dari dada bayi
  • Tangan penolong menopang kepala bayi dari bawah
  • Tangan penolong yang satunya menepuk dengan tumit tangan pada punggung atas bayi sebanyak 5X
  • Balikan posisi bayi apakah benda asing sudah keluar atau dapat di jangkau oleh tangan
  • Jika gagal lanjutkan CHEST THRUST

CHEST THRUST
  • Tempatkan bayi pada tempat yang datar dan keras atau dapat hanya dengan di topang dengan satu tangan
  • Letakan 2 jari penolong di tulang dada/sternum sejajar dengan garis putting
  • Lakukan penekanan dada kearah dalam 4cm sebanyak 5X
  • Evaluasi apakah benda asing keluar atau dapat di ambil
  • Jika terjadi gagal napas sampai tidak sadar
  • Lakukan bantuan hidup dasar dengan memberikan kompresi dan napas sebanyak 30:2


Berikut sudah dijelaskan tentang penanganan tersedak pada bayi. Semoga kejadian seperti ini dapat dihindari dengan bertambahnya pengetahuan kita.

Kita hanyalah manusia yang tak pernah luput dari kesalah, kita haanya bisa belajar dari apa yang telah diperbuat di masa lampau



No comments:

Post a Comment

close