I Listening To You

Mengdengar mungkin udah jadi kebiasan dan kewajiban bagi orang-orang untuk lancar jayanya bersosialisasi, kecuali orang yang punya Hearing Loss (HL) atau ada corpal liang telinga, akan ada gangguan saat sosialisasi mestinya. Ketika di tanya A jawab B atau di tanya A jawabnya Hmm...

Bicara tentang seseorang yang sekarang ini sudah jadi S. Ked, tapi pengangguran ya itulah nasib mereka yang kuliah di kedokteran. Katanya sudah sarjana tapi belum kerja, gimana sih? Tapi tenang tetap diminati sama calon mertua kok. Hanya saja mereka kurang beruntung karena harus lanjut ketingkatan yang lebih tinggi lagi untuk mengapai cita-cita mereka untuk menjadi seorang dokter. Merekalah yang lazimnya disebut oleh paramedis yang ada di rumah sakit sebagai dek koas. Gw salah satunya.

Menjadi pendengar yang baik bagi dek koas itu perlu, bukan perlu bahkan perlu banget 100x. Ga bisa mendengar lebih baik get out aja dari Rumah Sakit. Penjelasanya mendengar bernakna aktivitas dengan menggunakan indra pendengar yaitu telinga dalam rangka untuk menginput informasi yang di dapatkan dari lingkungan luar. Sedangkan orang yang melakukan kegiatannya disebut pendengar. Dua kalimat itu mungkin cukup mewakili, entah dapat ilham dari mana tadi sampe nulis begituan.

Mendengar itu banyak kegunaannya bagi adek koas yang satu ini. Tiap mendengarkan keluhan pasien A, B, C, D,.....dst banyak keluhan yang membuat adek koas ini jadi seperti gelas kosong yang hanya diisi keluhan mereka, tanpa jadi solution center mereka hahaha... itu hanya awal dari adek koas. Jadi pengdengar yang baik juga tidak lepas dari mendengarkan "nasehat" dari konsulan dan perawat senior. Dengarkan mereka ikuti yang mereka mau niscaya engkau akan diberikan kelancaran wkwkwk (ungkapan yang terlalu radikal). Tapi percayalah itu pasti terbukti.

Kembalik ke topik utama,

Tapi intinya jadi pendengar yang baik itu wajib hukumnya jika ingin berhasil, jadilah pendengar yang baik sebelum kamu menjadi pembicara handal.