ASCARIS LUMBRICOIDES
Askariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing Ascaris Lumbricoides. Cacing ini termasuk kedalam cacing benang atau Nemathelminthes dalam kelas Nematoda. Berbentuk bulat memanjang terdapat rongga badan dan memiliki sistem pencernaan, eksresi dan sistem reproduksi yang terpisah.
Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. biasanya disebabkan karena pemakaian jamban keluarga yang mencemari tanah disekitar halaman rumah, di bawah pohon, tempat mencuci dan di TPU. Di negara tertentu juga tinja dijadikkan sebagai pupuk. Tanah liat jadi tempat yang paling baik untuk pertumbuhan caccing ini karena memiliki kelembaban yang tinggi, cocok untuk perkembangan telur Askariasis Lumbricoides menjadi bentuk infektif.
Daur Hidup Ascaris Lumbricoides
Tampak jelas dari gambar mengenai daur hidup Ascaris Lumbricoides, berikut penjelasannya :
- Feses manusia yang mengandung telur Ascaris Lumbricoides
- Telur Ascaris Lumbricoides akan berada di tanah sampai 3 minggu
- Setelah 3 minggu telur matang
- Telur Ascaris Lumbricoides termakan oleh manusia
- Masuk ke usus halusà menembus dinsding usus halusà masuk ke pembuluh darah atau aliran limfeà ke jantung
- Melalui siklus paru menembus dinding pembuluh darah paruà menembus dinding alveolusà masuk ke rongga alveolus
- Naik ke trakea melalui bronkiolus dan bronkusà menuju faringà menimbulkan rangsangan batukà Ascaris Lumbricoides tertelan kembali melalui esofagus menuju usus halus. Proses setelah tertelan sampai menjadi cacing dewasa memakan waktu 2-3 bulan.
Gejala Klinis
- Saat Ascaris Lumbricoides dalam bentuk larva : Biasanya terjadi pada siklus paru. Pendarahan pada dinding alveolus, batuk, demam dan eosinofilia(jumlah eosinofil menurun). Pada foto thorax tampak adanya infiltrat/sindrom loeffler.
- Saat Ascaris Lumbricoides dalam bentuk dewasa : Mual, nafsu makan menurun dan diare.
- Infeksi Berat : Malabsorbsi nutrisi, penurunan kognitif, efek yang serius jika menggumpal di usus halus maka akan terjadi obstruksi usus.
Pengobatan
- Perorangan : Pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan, mebendazol 500 mg, albendazol 400 mg.
- Masal : Biasanya dilakukan pemerintah dengan memberikan albendazol 400 mg 2 kali setahun.
Sumber :
Buku ajar parasitologi kedokteran edisi 4 FKUI.
**Tulisan ini hanya sebagai bahan belajar untuk penulis, tapi jika memang membantu silahkan di read karena penulis sangat senang berbagi dengan sesama :) PEACE**
"Tinggalkan Komentar Demi Kemajuan dan Perbaikan Blog"
DOWNLOAD DISINI
ASCARIS LUMBRICOIDES
"Tinggalkan Komentar Demi Kemajuan dan Perbaikan Blog"
DOWNLOAD DISINI
ASCARIS LUMBRICOIDES
No comments:
Post a Comment